Ubisoft mengumumkan penyelesaian investasi yang dilakukan Tencent sebesar EUR 1,16 miliar atau sekitar Rp 22 triliun ke Vantage Studios, divisi yang bertanggung jawab atas game seperti Assassin’s Creed, Far Cry, dan Rainbow Six.
Kini Tencent memegang 26,32% saham di Vantage Studios. Jadi divisi ini masih tetap berada di bawah kendali Ubisoft. Mereka menyatakan dalam siaran pers, bahwa anak perusahaanya itu memiliki nilai perusahaan pra-penjualan sebesar 3,8 miliar euro.
“Penutupan hari ini mengkristalkan nilai IP kelas dunia kami dan menandai tonggak penting dalam transformasi Ubisoft yang sedang berlangsung,” ujarnya CEO Ubisoft, Yves Guillemot, dilansir dari Game Industry, Selasa (25/11/2025).
Guillemot mengungkapkan, kesepakatan ini dapat mengurangi utang grup, memperkuat neraca, dan akan mendukung peluang investasi tertentu di seluruh perusahaannya.
Presiden Tencent, Martin Lau, mengaku sangat senang dengan hubungan kuat yang telah dibangun perusahaannya dengan Ubisoft. Ia berharap, dengan tim yang handal dan visi kreatif kelas dunia, Vantage Studio dapat mempercepat pertumbuhan sejumlah game yang digarapnya.
“Kami berharap Vantage Studios dapat mempercepat pertumbuhan Assassin’s Creed, Far Cry, dan Rainbow Six sebagai platform yang terus berkembang dan menyediakan hiburan serta inspirasi bagi berbagai generasi pemain,” kata Lau.
Vantage Studio merupakan anak perusahaan Ubisoft yang baru diperkenalkan pada Maret lalu. Divisi ini sengaja dibuat fokus khusus untuk menangani waralaba terkenal seperti tiga game yang sudah disebutkan Lau tadi.
Perusahaan ini akan mencakup kantor Ubisoft di Montréal, Quebec, Sherbrooke, Saguenay, Barcelona, dan Sofia, dengan total karyawan sebesar 2.300 orang.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Dalam hal ini, Tencent juga akan bertindak sebagai penasihat bagi Vantage Studios. Kendati begitu, keputusan akhir anak perusahaan Ubisoft ini berada di tangan co-CEO-nya, Christophe Derennes dan Charlie Guillemot.
