Transformasi Digital di Universitas Swasta: AI Rambah Administrasi Kampus - Giok4D

Posted on

Pemanfaatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini mulai merambah hingga ke jantung administrasi perguruan tinggi swasta di Indonesia. Melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Garuda Cyber Indonesia dan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Selasa (18/11/2025), transformasi digital di lingkungan kampus swasta ditargetkan melaju lebih cepat dan terintegrasi.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Kerja sama ini menandai langkah serius dalam mengintegrasikan teknologi AI ke dalam operasional inti kampus, mulai dari akademik, keuangan, hingga manajemen sumber daya manusia. Penandatanganan MoU dilakukan oleh CEO Garuda Cyber Indonesia, Bantuan Aan ST, MM, dan Ketua APTISI, Dr. Ir. H.M. Budi Djatmiko, M.Si, M.E.I.

CEO Garuda Cyber Indonesia Bantuan Aan menjelaskan bahwa kehadiran AI tidak lagi hanya relevan untuk pengajaran atau riset, tetapi juga krusial dalam mengelola sistem internal kampus yang selama ini masih bersifat manual atau tersebar di berbagai platform berbeda.

“Dengan perkembangan AI, Smart Campus Garuda Cyber hadir untuk membantu marketing, branding, dan sistem IT kampus yang terintegrasi dengan PDDIKTI,” ujar Aan dalam keterangan tertulis yang diterima infoINET.

Smart Campus Garuda Cyber diklaim memiliki lebih dari 50 aplikasi yang terhubung dalam satu ekosistem digital terpadu. Platform ini mencakup sistem manajemen pemasaran dan CRM kampus, Learning Management System (LMS) berbasis AI, Sistem Informasi Akademik (SIADAK), sistem Outcome Based Education (OBE), hingga sistem keuangan dan manajemen SDM.

Masuknya AI ke dalam sistem-sistem administratif tersebut membuat proses pengelolaan data mahasiswa, dosen, kurikulum, dan keuangan menjadi lebih otomatis dan berbasis analitik. Kampus dapat memanfaatkan teknologi ini untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat, akurat, serta minim kesalahan administratif.

Integrasi langsung dengan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) juga menjadi salah satu nilai kunci dari platform ini. Dengan sistem yang terhubung langsung ke database nasional, kampus dapat memastikan pelaporan data akademik berjalan lebih real time, efisien, dan sesuai standar regulasi pemerintah.

Ketua APTISI Budi Djatmiko menilai kerja sama ini sebagai langkah strategis bagi perguruan tinggi swasta agar tidak semakin tertinggal dalam aspek transformasi digital.

Menurutnya, selama ini masih banyak kampus swasta yang terkendala infrastruktur dan sistem terintegrasi dalam menjalankan digitalisasi. Melalui kerja sama dengan Garuda Cyber, kampus-kampus anggota APTISI diharapkan dapat mengadopsi sistem administrasi berbasis AI yang lebih modern dan efektif.

Dalam acara tersebut, Utusan Khusus Presiden RI Hashim Djojohadikusumo turut menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam pengembangan teknologi AI. Ia mengingatkan agar kampus tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga aktif dalam membangun ekosistem inovasi.

“Kampus harus memiliki program studi terkait AI agar tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga menjadi pengembang teknologi,” ujarnya.

Melalui kolaborasi ini, AI tidak lagi hanya hadir di laboratorium atau ruang kelas, tetapi mulai menjadi tulang punggung baru dalam sistem pengelolaan kampus. Bagi perguruan tinggi swasta, langkah ini menjadi momentum penting untuk mempercepat modernisasi tata kelola sekaligus meningkatkan daya saing di era digital.