Seorang astrofotografer berhasil mengabadikan potret menakjubkan dari pengunjung antarbintang 3I/ATLAS yang ‘numpang lewat’ di depan galaksi jauh di langit malam. Foto luar biasa itu, yang juga menampilkan banyak ekornya, jadi pengingat akan sifatnya yang seolah berasal dari dunia lain.
Satoru Murata, fotografer di New Mexico, menangkap gambar tersebut menggunakan teleskop berdiameter 0,2 meter pada 16 November sesaat sebelum Matahari terbit. Tampak cahaya hijau khas 3I/ATLAS, dengan ekor ion panjang dan kemunculan kembali ekor lebih pendek, kemungkinan dipicu debu berlebih dari permukaannya.
Beberapa minggu terakhir, komet ini sempat terlihat kehilangan kedua ekornya, meskipun itu hanya ilusi optik akibat sudut pandang dari Bumi. Pengamat yang jeli juga dapat melihat beberapa semburan gas kecil yang terpancar.
Di bagian kiri atas foto, terlihat galaksi spiral NGC 4691 berjarak sekitar 70 juta tahun cahaya dari Bumi. “Melihat komet antarbintang berdampingan dengan NGC 4691 benar-benar memberi kesan benda ini berasal dari dunia lain,” tulis Murata dalam unggahan Facebook terbaru.
Namun, komet ini berasal dari sebuah sistem bintang di Bima Sakti, bukan dari galaksi lain. Sementara foto baru ini memberi pandangan mengesankan 3I/ATLAS, astronom kini menantikan foto definisi tinggi NASA yang akan dirilis 19 November, diambil oleh Mars Reconnaissance Orbiter saat komet melintas dekat Mars di 3 Oktober.
3I/ATLAS adalah objek antarbintang ketiga yang pernah ditemukan dan pertama kali terlihat awal Juli, melaju ke arah Matahari dengan kecepatan lebih dari 210.000 km/jam. Komet ini kemungkinan berasal dari wilayah perbatasan” Bima Sakti dan bisa berusia hingga 7 miliar tahun, jauh lebih tua dari tata surya kita.
Komet ini baru-baru ini muncul kembali dari balik sisi jauh Matahari yang menghadap Bumi, setelah mencapai titik terdekat dengan bintang kita di 29 Oktober. Perjalanan melewati Matahari cukup penuh kejutan, mengalami pencerahan mendadak dan perubahan warna. Komet ini juga menunjukkan karakteristik anomali, termasuk permukaan sangat teriradiasi serta kelimpahan zat kimia tertentu.
Keanehan-keanehan tersebut membuat sebagian peneliti secara kontroversial menilai 3I/ATLAS mungkin merupakan pesawat alien yang menyamar. Namun mayoritas komunitas astronomi sepakat benda ini hampir pasti adalah komet.
Murata pun yakin betul bahwa 3I/ATLAS adalah komet. “Tidak, itu bukan kapal induk alien, dan kemungkinan bahwa itu adalah benda buatan peradaban luar angkasa sangat mendekati nol,” tulisnya di Instagram, dikutip infoINET dari Live Science.
“Seperti kata pepatah, jika terlihat seperti bebek dan berperilaku seperti bebek, maka itu bebek,” cetusnya. 3I/ATLAS akan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada 19 Desember, dengan jarak minimum 270 juta km dari planet kita.
