Riset: Dinosaurus Alami Masa Jaya Sebelum Dimusnahkan Asteroid

Posted on

Dalam sebuah studi baru, terungkap nasib dinosaurus sebelum dimusnahkan asteroid. Beberapa dinosaurus terakhir di dunia sehat dan berkembang pesat hingga hari mereka terkena bencana itu.

Ilmuwan berdebat apakah dinosaurus mengalami penurunan sebelum asteroid besar menghantam Semenanjung Yucatan Meksiko akhir periode Cretaceous (145 juta hingga 66 juta tahun yang lalu). Studi baru di jurnal Science, mendukung bukti sebelumnya bahwa dinosaurus musnah di masa jayanya dan mungkin masih menjelajahi Bumi jika bukan karena asteroid.

Peneliti menentukan usia batuan dari situs fosil Naashoibito Member di New Mexico, yang mengawetkan ekosistem Kapur yang kaya, rumah berbagai dinosaurus termasuk sauropoda berleher sepanjang 21 meter yang dikenal sebagai Alamosaurus, tyrannosaurus pemakan daging, dinosaurus bertanduk, dan dinosaurus berparuh bebek. Penanggalan tersebut mengungkapkan bahwa ekosistem ini ada tepat sebelum hantaman asteroid, menunjukkan dinosaurus terakhir berkembang dengan baik.

“Setidaknya sebelum peristiwa kepunahan massal, mereka tampaknya berkembang pesat. Ada fauna dinosaurus beragam sehingga populasi dinosaurus tampaknya sehat” kata periset Andrew Flynn, asisten profesor di Departemen Ilmu Geologi di New Mexico State University.

Asteroid memicu peristiwa kepunahan massal di mana sekitar 75% spesies punah termasuk semua dinosaurus, kecuali burung. Sebelumnya, beberapa penelitian menunjukkan keanekaragaman dinosaurus menurun terkait faktor lingkungan seperti perubahan iklim. Namun, peneliti lain berpendapat asteroid-lah yang mengakhiri zaman kemakmuran dinosaurus.

Metode penanggalan menempatkan Naashoibito Member antara sekitar 66,4 juta dan 66 juta tahun silam, yang berarti dinosaurus di sana hidup dalam rentang waktu berdekatan dengan tumbukan asteroid. Para peneliti juga menemukan bahwa Amerika Utara bagian barat memiliki keanekaragaman dinosaurus.

Penelitian ini menunjukkan dinosaurus mengalami kepunahan mendadak akibat hantaman asteroid, yang menyebabkan peningkatan pesat mamalia segera setelahnya. Namun, masih belum jelas apakah hal ini terjadi di banyak area.

“Penelitian ini benar-benar menyoroti perlunya meneliti lokasi-lokasi baru yang sebelumnya kurang diteliti di sepanjang masa yang sangat penting dalam sejarah Bumi ini,” kata Flynn yang dikutip infoINET dari Live Science.