Google menjadi bintang tamu di acara Qualcomm Snapdragon Summit pekan lalu. Raksasa mesin pencari ini hadir untuk mengumumkan penggabungan sistem operasi Android dan ChromeOS tahun depan.
Google sebelumnya sudah memberikan petunjuk soal peleburan dua sistem operasi ini, dan kini rencana itu resmi diumumkan oleh Head of Android Ecosystem Sameer Samat di akhir pengumuman kunci Qualcomm.
“Menurut saya peluang yang kami lihat adalah bagaimana kami mempercepat semua kemajuan AI yang kami lakukan di Android dan membawanya ke form factor laptop secepat mungkin, serta membuat laptop dan seluruh ekosistem Android bekerja bersama dengan mulus?” kata Samat, seperti dikutip dari The Register, Senin (29/9/2025).
“Pada dasarnya, kami mengambil pengalaman ChromeOS, dan kami membangun kembali teknologi fondasinya di Android, jadi kombinasi itu adalah sesuatu yang sangat kami nanti-nantikan tahun depan,” sambungnya.
Untuk mendukung argumennya bahwa Android dapat dijalankan di laptop, Samat mencontohkan kesuksesan tablet Android yang kini menjadi mesin produktivitas.
ChromeOS merupakan sistem operasi yang dipakai Google untuk laptop Chromebook yang dikenal sebagai perangkat murah untuk dipakai anak sekolah. Google juga menghadirkan Chromebook yang lebih mahal dengan spesifikasi lebih bertenaga.
Samat tidak menjelaskan secara spesifik bagaimana Android dan ChromeOS akan disatukan. Ia hanya mengatakan Google dapat membawa layanan AI Gemini ke lebih banyak perangkat dengan bermigrasi ke code base Android.
Beberapa hari sebelum acara utama Snapdragon Summit, Head of Platforms and Devices Google Rick Osterloh mengatakan Google berencana membawa Gemini dan full stack Android AI, serta aplikasi dan komunitas developer Android, ke PC.
Google dan Qualcomm belum mengungkap bagaimana keduanya akan berkolaborasi untuk mengembangkan sistem operasi baru ini. Namun perlu diingat bahwa Qualcomm saat ini juga merilis prosesor untuk laptop, termasuk Snapdragon X2 Elite yang baru diumumkan.