Sejarah Roblox, Game Populer dengan Sisi Gelap

Posted on

Roblox adalah platform game online dan sistem pembuatan game yang dikembangkan oleh Roblox Corporation. Roblox ini sangat populer sekaligus juga terkadang kontroversial.

Roblox memungkinkan pengguna memprogram dan memainkan permainan yang mereka buat sendiri atau pengguna lain. Ia diciptakan David Baszucki dan Erik Cassel tahun 2004, dan dirilis ke publik tahun 2006.

Per Februari 2025, Roblox melaporkan rata-rata 85,3 juta pengguna aktif harian. Basis pemain bulanan mereka mencakup setengah dari seluruh anak-anak Amerika di bawah usia 16 tahun.

Platform ini menampung jutaan game dari pengguna, dibuat menggunakan bahasa pemrograman Lua dan game engine Roblox Studio. Meski Roblox gratis dimainkan, Roblox menawarkan pembelian dalam game dengan mata uang virtual Robux. Developer game dapat membuat item yang memerlukan Robux.

Dengan program Developer Exchange, kreator di platform dapat menukar Robux yang mereka peroleh dengan uang. Roblox juga digunakan menyelenggarakan konser dan acara virtual, serta advergame.

Selama tahun 2004 dan 2005, Baszucki dan Cassel bekerja sendiri mengembangkan versi alfa dan betanya. Prototipe pertamanya sangat kasar. “Kami sempat berdebat panjang lebar tentang apakah aman meluncurkan avatar sebelum dianimasikan,” kenang Baszucki. Jawabannya adalah ya, mereka maju terus.

Namun, ujian sesungguhnya adalah apakah anggota komunitas mau menggunakan berbagai tool yang awalnya kasar dan terbatas. Baszucki dan Cassel meluncurkan edisi pertama Roblox Studio tahun 2006. Ternyata anggota komunitas segera mulai membuat game sendiri, menyaingi apa yang dibuat Roblox.

“Itu jauh lebih baik daripada apa pun yang bisa kami bayangkan. Kami mendapatkan perang paintball, kereta miniatur yang bisa kami naiki, rumah-rumah Halloween,” kata Baszucki.

Di pertengahan tahun itu, Roblox merekrut karyawan pertama yang langsung mengembangkan fitur-fitur lainnya. Matt Dusek, salah satu dari dua karyawan pertama yang direkrut bersama John Shedletsky, membangun beberapa fitur komunikasi awal.

“Di 2006, mungkin agak sulit membayangkannya, tapi bermain bersama online masih terasa berat. Belum ada pesan pribadi, jadi saya membangun sistem pesan pribadi. Kami mulai meletakkan banyak fondasi,” ujarnya.

Tak lama setelah merekrut Dusek dan Shedletsky, Roblox menutup investasi seri B senilai USD 1,1 juta. Selama dua tahun berikutnya, perusahaan terus mengembangkan fitur untuk kreator dan komunitas serta game yang ada di portal tersebut.

DI 2008, mereka berhenti membuat game secara rutin. Alasannya, komunitas kreator tumbuh besar dan cukup aktif menciptakan sebagian besar konten. Kini Roblox jadi salah satu platform game terbesar dengan jumlah pengguna bulanan melampaui gabungan Nintendo Switch dan PlayStation. Di 2024, rata-rata pemainnya lebih dari 80 juta per hari, sekitar 40% di antaranya berusia di bawah 13 tahun.

Roblox pun mengakui bahwa anak-anak yang menggunakan platformnya mungkin terpapar konten berbahaya atau aktor jahat dan sedang berupaya keras memperbaiki hal ini, tapi kolaborasi di seluruh industri dan intervensi pemerintah diperlukan.

Roblox menyatakan sangat bersimpati kepada orang tua yang anak-anaknya menjadi korban kekerasan di platform tersebut, tapi di sisi lain mereka juga menyebut puluhan juta orang mendapatkan pengalaman positif, memperkaya, dan aman di Roblox tiap hari.

Mereka menyadari ada aktor jahat di internet, tapi menambahkan bahwa ini adalah masalah yang perlu ditangani melalui kolaborasi dengan pemerintah dan komitmen industri. Roblox juga mengakui bahwa verifikasi usia untuk anak di bawah 13 tahun masih menjadi tantangan industri.

Kisah-kisah yang dibagikan oleh orang tua di Inggris mencakup seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dirayu orang dewasa yang ditemuinya di platform, dan seorang anak perempuan berusia sembilan tahun mengalami serangan panik setelah melihat konten seksual saat bermain game.

“Fitur keamanan baru yang diumumkan Roblox tidak cukup memadai. Anak masih dapat mengobrol dengan orang asing yang tak ada di daftar teman dan dengan jutaan hal yang seringkali dengan deskripsi dan peringkat tidak akurat, bagaimana orang tua diharapkan memoderasi?” cetus Damon De Ionno, direktur riset Revealing Reality.

Sejarah Roblox

Kontroversi Roblox


Selama tahun 2004 dan 2005, Baszucki dan Cassel bekerja sendiri mengembangkan versi alfa dan betanya. Prototipe pertamanya sangat kasar. “Kami sempat berdebat panjang lebar tentang apakah aman meluncurkan avatar sebelum dianimasikan,” kenang Baszucki. Jawabannya adalah ya, mereka maju terus.

Namun, ujian sesungguhnya adalah apakah anggota komunitas mau menggunakan berbagai tool yang awalnya kasar dan terbatas. Baszucki dan Cassel meluncurkan edisi pertama Roblox Studio tahun 2006. Ternyata anggota komunitas segera mulai membuat game sendiri, menyaingi apa yang dibuat Roblox.

“Itu jauh lebih baik daripada apa pun yang bisa kami bayangkan. Kami mendapatkan perang paintball, kereta miniatur yang bisa kami naiki, rumah-rumah Halloween,” kata Baszucki.

Di pertengahan tahun itu, Roblox merekrut karyawan pertama yang langsung mengembangkan fitur-fitur lainnya. Matt Dusek, salah satu dari dua karyawan pertama yang direkrut bersama John Shedletsky, membangun beberapa fitur komunikasi awal.

“Di 2006, mungkin agak sulit membayangkannya, tapi bermain bersama online masih terasa berat. Belum ada pesan pribadi, jadi saya membangun sistem pesan pribadi. Kami mulai meletakkan banyak fondasi,” ujarnya.

Tak lama setelah merekrut Dusek dan Shedletsky, Roblox menutup investasi seri B senilai USD 1,1 juta. Selama dua tahun berikutnya, perusahaan terus mengembangkan fitur untuk kreator dan komunitas serta game yang ada di portal tersebut.

DI 2008, mereka berhenti membuat game secara rutin. Alasannya, komunitas kreator tumbuh besar dan cukup aktif menciptakan sebagian besar konten. Kini Roblox jadi salah satu platform game terbesar dengan jumlah pengguna bulanan melampaui gabungan Nintendo Switch dan PlayStation. Di 2024, rata-rata pemainnya lebih dari 80 juta per hari, sekitar 40% di antaranya berusia di bawah 13 tahun.

Sejarah Roblox

Roblox pun mengakui bahwa anak-anak yang menggunakan platformnya mungkin terpapar konten berbahaya atau aktor jahat dan sedang berupaya keras memperbaiki hal ini, tapi kolaborasi di seluruh industri dan intervensi pemerintah diperlukan.

Roblox menyatakan sangat bersimpati kepada orang tua yang anak-anaknya menjadi korban kekerasan di platform tersebut, tapi di sisi lain mereka juga menyebut puluhan juta orang mendapatkan pengalaman positif, memperkaya, dan aman di Roblox tiap hari.

Mereka menyadari ada aktor jahat di internet, tapi menambahkan bahwa ini adalah masalah yang perlu ditangani melalui kolaborasi dengan pemerintah dan komitmen industri. Roblox juga mengakui bahwa verifikasi usia untuk anak di bawah 13 tahun masih menjadi tantangan industri.

Kisah-kisah yang dibagikan oleh orang tua di Inggris mencakup seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dirayu orang dewasa yang ditemuinya di platform, dan seorang anak perempuan berusia sembilan tahun mengalami serangan panik setelah melihat konten seksual saat bermain game.

“Fitur keamanan baru yang diumumkan Roblox tidak cukup memadai. Anak masih dapat mengobrol dengan orang asing yang tak ada di daftar teman dan dengan jutaan hal yang seringkali dengan deskripsi dan peringkat tidak akurat, bagaimana orang tua diharapkan memoderasi?” cetus Damon De Ionno, direktur riset Revealing Reality.

Kontroversi Roblox