Terlalu banyak radiasi dari sinar kosmik sangat berbahaya bagi suatu planet. Namun studi terbaru menemukan fakta lain dan menarik. Ini tidak seperti film The Fantastic Four: First Steps lho.
Pahlawan super Fantastic Four mendapatkan kekuatannya dari sinar kosmik, tapi itu cerita fiksi. Dalam dunia ilmiah, ilmuwan membahas radiasi sinar kosmik dalam kondisi yang tepat, dapat membuat sebuah dunia yang tadinya tidak bisa dihuni menjadi dapat ditempati. Dalam konteks ini, radiasi pengion yang dimaksud.
Radiasi ini memiliki energi yang cukup untuk merusak tubuh manusia hingga menyebabkan masalah kesehatan, seperti kanker. Radiasi semacam itu tidak hanya mencakup sinar ultraviolet dari Matahari, sinar-X, dan gamma dari jarak jauh, tapi partikel berkecepatan tinggi yang membentuk sinar kosmik.
Namun studi baru menunjukkan bahwa ada kalanya kehidupan bergantung pada radiasi pengion. Prosesnya ialah partikel berenergi tinggi dari luar angkasa dapat melepas elektron dari molekul dalam air atau es bawah tanah, yang disebut juga sebagai radiolisis.
Secara hipotesis, proses tersebut dapat menghasilkan energi yang cukup untuk memberi makan mikroba, bahkan lingkungan yang dingin dan gelap, dilansir dari Science Alert, Rabu (6/8/2025).
Untuk membuktikannya, para peneliti menjalankan simulasi radiolisis di lokasi-lokasi penting di Tata Surya. Tujuan melakukan hal tersebut adalah untuk mengetahui potensi energi yang dihasilkan.
Berdasarkan perhitungan mereka, Enceladus yang merupakan Bulan Saturnus, bisa menjadi rumah ternyaman bagi makhluk asing. Lalu diikuti oleh Mars dan kemudian Europa bulan milik Jupiter.
“Penemuan ini mengubah cara kita berpikir tentang kemungkinan keberadaan kehidupan,” kata ahli astrobiologi di Universitas New York kampus Abu Dhabi, Dimitra Atri.
Daripada hanya terus mencari planet hangat yang terpapar sinar matahari, kini makhluk Bumi dapat mempertimbangkan tempat-tempat yang dingin dan gelap, asalkan memiliki air di bawah permukaannya dan terpapar sinar kosmik.