Apakah kamu pernah mendengar blockchain? Jika belum, pasti Anda sudah pernah mendengar mata uang kripto dan bitcoin, bukan? Nah, blockchain adalah teknologi yang ada di balik mata uang kripto. Mata uang kripto ada banyak, salah satunya bitcoin.
Dikutip dari buku Fintech: Inovasi Sistem Keuangan di Era Digital yang disusun Astri Rumondang, blockchain berasal dari kata block dan chain. Yang dimaksud blok adalah data, sedangkan chain atau rantai adalah memiliki keterkaitan hubungan, sehingga blockchain adalah data yang saling terhubung.
Secara sederhana, blockchain adalah buku besar bersama yang mencatat transaksi digital secara real time, berbasis cloud computing dan bersifat peer-to-peer. Sebagai penghubung blok tersebut, maka dibuatlah algoritma dengan prinsip kriptografi sehingga data tersebut terjamin aman.
Dilansir dari penelitian di pknstan.ac.id, setiap ada data transaksi baru maka akan ditambahkan ke blockchain yang terhubung satu sama lain. Uniknya, blok ini tidak dapat diubah, tetapi hanya dapat ditambahkan, sehingga lebih transparan dan aman.
Nah, dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa istilah blockchain yang wajib kamu tahu:
Kontrak pintar atau smart contract ini adalah sejenis program komputer berupa kontrak digital yang tersimpan dalam blockchain yang dieksekusi secara otomatis ketika syarat dan ketentuan yang telah ditentukan terpenuhi.
Smart Contract biasanya digunakan untuk mengotomatiskan eksekusi suatu perjanjian sehingga semua peserta dapat langsung yakin akan hasilnya, tanpa keterlibatan perantara atau harus kehilangan waktu. Kontrak pintar juga dapat mengotomatiskan alur kerja, memicu tindakan selanjutnya ketika syarat dan ketentuan yang telah ditentukan terpenuhi.
Dalam blockchain, decentralization atau desentralisasi merujuk pada transfer kontrol dan pengambilan keputusan dari entitas terpusat (individu, organisasi, atau grup) ke jaringan terdistribusi. Jaringan terdesentralisasi berusaha untuk mengurangi tingkat kepercayaan yang harus diberikan oleh peserta satu sama lain, dan mencegah kemampuan mereka untuk mengerahkan otoritas atau kontrol satu sama lain dengan cara yang menurunkan fungsi jaringan.
Miner atau penambang dalam konteks teknologi blockchain adalah individu atau entitas yang memvalidasi dan menambahkan transaksi ke jaringan blockchain. Peran utama mereka adalah memecahkan teka-teki kriptografi yang kompleks melalui proses yang dikenal sebagai Proof of Work (PoW), yang membutuhkan daya komputasi signifikan.
Penambang diberi imbalan berupa mata uang kripto baru dan biaya transaksi atas upaya mereka, memberi mereka insentif untuk terus berkontribusi pada jaringan. Dalam dunia Keuangan Terdesentralisasi (DeFi) dan mata uang kripto yang berkembang pesat, penambang berperan penting dalam menjaga desentralisasi dan keamanan sistem blockchain, sehingga mereka sangat diperlukan bagi keseluruhan ekosistem.
Mata uang kripto adalah sistem uang digital terdesentralisasi yang menggunakan teknologi blockchain dan beroperasi sebagai token atau koin virtual. Pemerintah atau lembaga keuangan tidak mengendalikan mata uang ini, yang berarti transaksi dapat terjadi dengan mudah dan instan antara dua pihak di mana pun di dunia tanpa penundaan atau biaya transfer bank.
Ada lebih dari 10.000 mata uang kripto. Uang kripto paling banyak digunakan adalah bitcoin, yang juga merupakan mata uang kripto pertama yang diciptakan dan diluncurkan pada tahun 2009.
Dalam blockchain, consensus mechanism adalah sistem yang memvalidasi transaksi dan menandainya sebagai autentik. Mekanisme ini mencantumkan semua transaksi koin yang valid dalam blockchain untuk membangun kepercayaan terhadap koin tersebut di antara para pedagang. Beberapa mata uang, seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya, menggunakan sistem ini untuk tujuan keamanan.
Sistem ini mencapai kesepakatan sebagian besar pengguna dalam satu jaringan. Mekanisme konsensus menjaga keamanan blockchain dengan menyimpan catatan semua transaksi yang sah. Karena perdagangan kripto adalah proses terdesentralisasi, hal ini menjadi penting untuk mencegah penjual dengan sengaja menipu pembeli.