Analis Walter Piecyk dan Joe Galone dari firma riset LightShed mempertanyakan apakah Cook masih cocok menjadi pemimpin Apple di tengah kekhawatiran raksasa teknologi itu mulai tertinggal di sektor AI.
“Saat ini Apple membutuhkan CEO yang fokus pada produk, bukan yang fokus pada logistik,” tulis Piecyk dan Galone dalam memo untuk klien yang pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg, seperti dikutip dari CNN, Rabu (16/7/2025).
Bloomberg menambahkan saham Apple juga ikut tertinggal jika dibandingkan kompetitor seperti Meta dan Microsoft yang sudah lebih mapan di sektor AI. Saham Apple turun 16% pada tahun 2025, sedangkan Meta dan Microsoft masing-masing naik 25% dan 19%.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Ketinggalan di sektor AI dapat mengubah arah jangka panjang dan kemampuan perusahaan untuk tumbuh secara fundamental. AI akan mengubah industri-industri di seluruh ekonomi global, dan Apple berisiko menjadi salah satu korbannya,” tulis memo tersebut.
Komentar ini dibuat setelah Apple mengumumkan Chief Operating Officer Jeff Williams akan mengundurkan diri dari jabatannya pada akhir bulan ini. Williams akan digantikan oleh Sabih Khan yang saat ini menjabat sebagai SVP of Operations di Apple.
Williams sempat diproyeksikan akan menjadi pengganti Cook, namun kini bursa calon CEO baru Apple mengalami perubahan. John Ternus, SVP of Hardware Engineering, diyakini sebagai kandidat terkuat untuk menggantikan Cook.
Namun, Cook kemungkinan tidak akan mundur dalam waktu dekat. Jurnalis Bloomberg Mark Gurman mengatakan belum ada penerus yang siap mengambil alih posisi CEO, dan Cook juga belum siap-siap untuk mundur atau mempersiapkan penerusnya.
Tidak hanya itu, direksi Apple tidak merasa perlu melakukan perubahan. Saat ini jajaran direksi Apple diisi oleh orang-orang kepercayaan Cook, dan pria berusia 64 tahun itu diyakini akan merangkap jabatan di Apple sebagai chairman.
Meskipun demikian, sejumlah eksekutif Apple menyadari perlunya perubahan signifikan di perusahaan. SVP of Services Eddy Cue belum lama ini memperingatkan Apple bisa bernasib sama seperti BlackBerry jika tidak beradaptasi dengan cepat.