Tablet vs Laptop untuk Anak Sekolah: Mana yang Lebih Aman?

Posted on

Memilih tablet atau laptop untuk mendukung sekolah anak tentu harus mempertimbangkan banyak hal, termasuk keamanan. Lalu, mana yang lebih aman antara tablet dan laptop untuk anak sekolah?

Baik tablet maupun laptop pasti punya plus dan minusnya masing-masing. Tapi kalau soal keamanan, pakar pun tidak bisa menjawab mana perangkat yang lebih aman karena keduanya memiliki ancaman keamanan yang berbeda.

Tablet tentu lebih portabel dan mobile dibandingkan laptop karena ukurannya yang kecil dan tipis sehingga mudah dibawa anak, namun beberapa risiko keamanan yang terkait dengan tablet disebabkan oleh keunggulan ini.

Dikutip dari Kaspersky, Jumat (4/7/2025), tablet memiliki GPS yang dapat melacak pergerakan penggunanya. Ya, orang tua jadi bisa memantau lokasi anak dengan mudah, tapi GPS juga bisa dieksploitasi oleh orang tidak bertanggung jawab.

Jika ada aplikasi di tablet yang memiliki celah keamanan, atau bahkan malware yang tidak sengaja diunduh, tablet anak dapat disusupi hacker yang bisa memantau lokasinya.

Apalagi tablet Android memiliki ekosistem yang terbuka dan pengguna bisa download aplikasi dari mana saja, tidak hanya lewat Play Store. Tidak semua toko aplikasi pihak ketiga ini dapat dipercaya sehingga orang tua harus lebih ketat mengawasi website dan aplikasi yang dikunjungi anak.

Untungnya, saat ini sudah ada banyak tablet Android yang ramah anak dan bahkan dirancang khusus dengan fitur untuk mendukung anak sekolah. Google juga sudah menyediakan aplikasi Family Link yang memungkinkan orang tua mengatur batas screen time, memblokir website tidak pantas, meminta persetujuan sebelum menginstal aplikasi baru, dan lain-lain.

Karena ukurannya kecil dan sering dibawa-bawa, tablet jadi lebih rawan hilang atau dicuri dibandingkan laptop. Tapi, tablet Android atau iPad juga jadi lebih mudah ditemukan karena sudah dilengkapi GPS dan fitur seperti Find My.

Sementara itu, laptop juga memiliki ancaman keamanannya sendiri. Laptop tidak memiliki GPS sehingga lokasi pengguna tidak akan tersebar di internet, dan ukurannya yang lebih besar juga membuat risiko kehilangan atau kecurian lebih kecil.

Tapi, laptop menjalankan software yang lebih kompleks dibandingkan aplikasi mobile di tablet, sehingga kemungkinan adanya celah keamanan yang dapat dieksploitasi hacker juga lebih besar.

Aplikasi produktivitas populer seperti Microsoft Office masih sering menjadi sasaran empuk hacker. Risiko keamanan juga semakin membesar jika laptop masih menjalankan sistem operasi atau aplikasi lawas yang sudah tidak didukung.

Tablet dan laptop sama-sama rentan terhadap serangan siber, jadi lebih penting bagi orang tua untuk mengajari anak kebiasaan digital yang baik dan benar untuk menjaga keamanan perangkatnya. Mulai dari yang sederhana seperti menggunakan password yang kuat dan unik, tidak download aplikasi sembarangan, jangan membagikan data pribadi secara publik, hingga mengenali tanda-tanda serangan phishing.