Kamera iPhone sering dianggap menghasilkan foto yang lebih jernih dan natural dibandingkan banyak ponsel Android. Meski beberapa flagship Android memiliki spesifikasi kamera yang mengesankan, seperti sensor besar atau jumlah megapiksel tinggi, iPhone tetap unggul dalam persepsi kualitas gambar.
Apa rahasia di baliknya? Berikut penjelasannya yang dirangkum dari berbagai sumber:
Apple dikenal dengan ekosistem tertutupnya, yang memungkinkan kontrol penuh atas perangkat keras dan perangkat lunak. Kamera iPhone didukung oleh chip A-series (seperti A18 pada iPhone 16 series) yang memiliki Neural Engine canggih. Neural Engine ini memproses gambar secara real-time menggunakan machine learning untuk mengoptimalkan detail, warna, dan kontras.
Berbeda dengan Android, yang memiliki variasi perangkat keras dari berbagai produsen, Apple merancang chip, sensor, dan iOS secara terintegrasi. Hasilnya, pemrosesan gambar (image processing) seperti Smart HDR dan Deep Fusion bekerja lebih konsisten, menghasilkan foto yang tajam dan minim noise, bahkan dalam kondisi cahaya rendah.
Fitur seperti Deep Fusion dan Smart HDR 5 pada iPhone memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menganalisis setiap piksel dalam foto. Deep Fusion menggabungkan beberapa eksposur untuk menghasilkan detail tekstur yang luar biasa, misalnya pada kain atau rambut. Sementara itu, Smart HDR menyeimbangkan cahaya dan bayangan untuk hasil yang lebih natural.
Banyak ponsel Android juga menggunakan AI, tetapi pendekatan Apple cenderung menghasilkan warna yang lebih realistis dan tidak berlebihan. Misalnya, warna kulit pada foto potret iPhone sering terlihat lebih alami dibandingkan beberapa ponsel Android yang cenderung “memutihkan” atau oversaturasi.
Meski iPhone tidak selalu menggunakan sensor dengan megapiksel tertinggi (misalnya, 48 MP pada iPhone 16 Pro dibandingkan 108 MP pada beberapa Android), Apple fokus pada kualitas lensa dan ukuran piksel. Sensor iPhone dirancang untuk menangkap lebih banyak cahaya, yang penting untuk foto low-light.
Lensa iPhone juga memiliki lapisan khusus untuk mengurangi flare dan ghosting, serta teknologi seperti sensor-shift stabilization yang meningkatkan ketajaman pada kondisi goyang. Kombinasi ini membuat foto iPhone terlihat jernih tanpa perlu resolusi berlebihan.
iPhone dikenal karena konsistensi kualitas antara kamera utama, ultrawide, dan telefoto. Banyak ponsel Android memiliki kamera utama yang luar biasa, tetapi kamera sekundernya sering kali kalah jauh. Apple memastikan semua lensa pada iPhone, termasuk kamera depan, menghasilkan kualitas yang seragam, sehingga pengguna mendapatkan pengalaman fotografi yang lebih dapat diandalkan.
Apple tidak hanya mengejar spesifikasi tinggi, tetapi juga kemudahan penggunaan. Mode otomatis pada kamera iPhone dirancang untuk menghasilkan foto yang bagus tanpa perlu pengaturan manual. Fitur seperti Night Mode, Cinematic Mode, dan Photographic Styles memungkinkan pengguna awam mendapatkan hasil profesional dengan sedikit usaha.
Sebaliknya, beberapa ponsel Android menawarkan mode manual atau fitur canggih yang powerful, tetapi memerlukan keahlian lebih untuk memaksimalkannya. Hal ini membuat iPhone lebih unggul dalam hal “point-and-shoot” untuk hasil instan.
iPhone unggul dalam video dengan Dolby Vision HDR, ProRes, dan stabilisasi canggih. Fitur seperti Cinematic Mode memberikan efek sinematik yang sulit ditandingi Android.
Meski flagship Android seperti Google Pixel 9 atau Samsung Galaxy S25 Ultra punya keunggulan seperti zoom telefoto, pendekatan Apple pada kejernihan, konsistensi, dan kemudahan menjadikan kamera iPhone favorit banyak pengguna.