Analisa Citra Satelit di Fasilitas Nuklir Iran yang Dibom AS

Posted on

Amerika Serikat (AS) telah menjatuhkan bom berskala besar terhadap tiga fasilitas pusat program nuklir Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfaham, dalam operasi yang dinamakan Midnight Hammer. Citra satelit pun memperlihatkan kerusakan dari luar angkasa.

Dalam serangan ini pada Minggu dini hari (22/6) AS mengerahkan pesawat siluman B-2 Spirit yang kemudian melepaskan enam bom bunker-buster GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrators, yang dikenal sebagai bom penghancur bungker.

“Fordow sudah hilang,” klaim Trump di Truth Social, menyebut operasi tersebut sebagai keberhasilan luar biasa.

Kendati begitu, Militer AS memilih berhati-hati mengeluarkan pernyataan sesudah melancarkan serangan udara tersebut. “Masih terlalu dini bagi saya untuk mengomentari apa yang mungkin masih ada atau tidak,” ucap Letjen Dan Caine.

Citra satelit pada dasarnya hanya dapat memberi tahu sedikit tentang struktur yang terletak jauh di bawah permukaan bumi. Namun, Maxar, perusahaan citra satelit asal AS memperlihatkan kondisi fasilitas nuklir Iran pasca dijatuhi bom bunker, tepatnya di Fordow.

Dari foto yang dibagikan, memang tidak ada bangunan hancur layaknya setelah dihujani bom. Namun para ahli memiliki pandangan lain terhadap apa yang telah dilakukan oleh AS kemarin.

“Yang kami lihat adalah enam kawah, dua kelompok yang masing-masing terdiri dari tiga kawah, tempat dijatuhkannya 12 penetrator persenjataan besar,” kata Jeffrey Lewis, Direktur Program Nonproliferasi Asia Timur di James Martin Center for Nonproliferation Studies di Middlebury Institute.

“Idenya adalah Anda menghantam tempat yang sama berulang-ulang untuk menggali,” ucapnya menambahkan seperti infoINET kutip dari Wired, Senin (23/6/2025).

Lokasi spesifik kawah-kawah tersebut juga penting, kata Joseph Rodgers, Wakil Direktur dan Peneliti di Project on Nuclear Issues dari Center for Strategic and International Studies. Meskipun terowongan masuk ke kompleks Fordow tampaknya tidak menjadi sasaran, bom AS jatuh di tempat yang kemungkinan merupakan poros ventilasi, berdasarkan citra satelit dari konstruksi awal di lokasi tersebut.

“Alasan Anda ingin menargetkan poros ventilasi adalah karena itu merupakan rute yang lebih langsung ke komponen inti fasilitas bawah tanah,” kata Rodgers.

Kemudian yang perlu diperhatikan adalah lokasi yang tidak terkena bom AS. Bangunan putih yang terlihat dalam citra satelit Fordow kemungkinan merupakan infrastruktur pendukung utama untuk fasilitas tersebut, yang berpotensi menyediakan segala hal mulai dari pendingin udara hingga pembangkit listrik cadangan.

“AS menargetkan lubang ventilasi yang tampak ini sehingga kami dapat menghancurkan secara struktural atau menimbulkan kerusakan sebanyak yang kami bisa daripada mencoba untuk menutup Fordow untuk sementara,” ucapnya.