Belum habis nafsu Israel untuk menghancurkan Iran. Mereka meminta bom GBU-57 ke Amerika Serikat. Ini adalah salah satu bom paling mengerikan.
GBU-57 bukanlah bom sembarang bom. Ini adalah bom penghancur ruang bawah tanah, terkuat di dunia. Dia menembus jauh ke dalam Bumi, lalu meledak di dalam sana.
Ruang bawah tanah apa yang diincar Israel? Jawabnya adalah Fordow Fuel Enrichment Plant. Ini adalah fasilitas pengembangan nuklir milik Iran, yang letaknya 80-90 meter di bawah tanah, di dalam gunung.
Israel yakin GBU-57 bisa menembus puluhan meter dan menghancurkan Fordow. Yuk kita pelajari dulu teknologinya.
Dilansir dari USA Today, Jumat (20/6/2025) bom yang diminta Israel ke Amerika ini nama lengkapnya GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrator. Data dari Kementerian Pertahanan AS, GBU artinya Guided Bomb Unit.
Bom ini panjangnya 6,2 meter, diameternya 80 cm dan beratnya 13.600 kg. Strukturnya terdiri dari sensor laser di ujung bom, lalu warhead alias tempat bom dan ujungnya ada sirip stabilizer. Harga satu unitnya USD 500 juta.
Ia bisa menjangkau target yang jauh berada di dalam tanah sampai kedalaman 61 meter. Warhead berbahan baja membantu menimbulkan ledakan besar sambil menjaga integritas bom saat benturan.
Ada teknologi Hard Target Smart Fuze dimana bom akan meledak dalam waktu yang spesifik ketika mencapai kedalaman yang maksimal. Bom ini akan menghasilkan gelombang kejut dari ledakan yang sangat kuat yang diklaim bisa menghancurkan bunker terkuat dan bisa menyebabkan kerusakan parah di bawah tanah.
Bom mengerikan ini pun tidak bisa dibawa sembarangan pesawat. Hanya pesawat bomber B-2 Spirit yang bisa membawanya Pangkalan Udara Whiteman di Missouri, AS. Dua bom sekali penerbangan. Jadi, hanya Amerika yang punya bom ini, dan hanya pesawat pembom Amerika yang bisa menerbangkan bom ini.
Sebelumnya, Dubes Israel untuk AS, Yechiel Leiter mengatakan Israel mengharapkan bantuan Amerika. Israel butuh bom Amerika itu untuk menghancurkan Fordow.
“Agar Fordow dihancurkan oleh bom dari langit, satu-satunya negara di dunia yang memiliki bom itu adalah AS. Dan itu adalah keputusan yang harus diambil AS,” cetus Dubes Israel untuk AS, Yechiel Leiter.
Tapi urusannya tidak sesederhana itu. Jika Amerika mengabulkan permintaan Israel, artinya Negeri Paman Sam resmi terlibat langsung dalam perang Iran-Israel. Rusia dan China mungkin tidak akan tinggal diam.