Meta Tanggapi Iran Minta Warga Hapus WhatsApp dan Instagram

Posted on

Meta khawatir aplikasinya tidak lagi tersedia bagi pengguna di Iran, setelah jaringan televisi dan radio pemerintah negara tersebut meminta warga menghapus WhatsApp dan Instagram.

Otoritas Iran telah memperingatkan masyarakat agar berhenti menggunakan WhatsApp, Instagram, Telegram dan aplikasi berbasis lokasi lainnya. Aplikasi-aplikasi ini dituding sebagai alat Israel untuk mengidentifikasi dan menargetkan individu.

“Kami khawatir laporan ini akan menjadi alasan pemblokiran layanan kami di saat orang-orang sangat membutuhkannya. Semua pesan yang Anda kirim ke keluarga dan teman di WhatsApp dienkripsi secara menyeluruh, artinya tidak seorang pun kecuali pengirim dan penerima yang memiliki akses ke pesan tersebut, bahkan WhatsApp,” kata juru bicara Meta dalam sebuah pernyataan dikutip dari CBS News.

Juru bicara tersebut membela perusahaannya dengan menyebutkan bahwa pihaknya tidak melacak lokasi pasti seseorang, juga tidak menyimpan catatan tentang siapa saja yang mengirim pesan.

“Kami tidak melacak pesan pribadi yang dikirim orang satu sama lain. Kami tidak memberikan informasi massal kepada pemerintah mana pun. Selama lebih dari satu dekade, Meta telah memberikan laporan transparansi yang konsisten yang mencakup keadaan terbatas saat informasi WhatsApp diminta,” tambahnya.

Klaim yang dibuat oleh lembaga penyiaran pemerintah Iran itu muncul ketika negara itu tampaknya sedang menindak akses publik ke internet, sebagai salah satu dampak meningkatnya konflik Israel-Iran.

Israel pada Jumat (13/6) melancarkan serangan udara yang menargetkan fasilitas nuklir Iran, ilmuwan, dan komandan militer senior. Serangan ini direspons Iran dengan meluncurkan puluhan rudal balistik.

Keduanya saling melancarkan serangan rudal dalam beberapa hari terakhir. Setidaknya 224 orang telah tewas di Iran sejak serangan tersebut, sedangkan di Israel puluhan orang telah tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Kelompok pemantau internet NetBlocks mengungkap analisisnya menunjukkan adanya penurunan penggunaan internet di Iran hingga 75% pada Selasa (17/6). Menurut NetBlocks, penurunan tersebut disebabkan meningkatnya konflik dengan Israel dan kemungkinan akan membatasi kemampuan publik untuk mengakses informasi pada saat kritis.

WhatsApp dimiliki oleh Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan Threads. Meskipun WhatsApp merupakan aplikasi yang dienkripsi secara menyeluruh, aplikasi ini bukannya tidak dapat ditembus.

Bulan lalu, perusahaan perangkat lunak Israel NSO Group diperintahkan untuk membayar WhatsApp sebesar USD167 juta atas kasus peretasan 1.400 orang, termasuk aktivis dan jurnalis, pada 2019.

Peretasan tersebut melibatkan penggunaan perangkat lunak berbahaya bernama Pegasus, yang dapat diinstal dari jarak jauh di ponsel untuk mengakses, antara lain, mikrofon, kamera, dan pengaturan lokasi GPS milik orang-orang.