Kabar gembira untuk ekosistem digital dan para pengembang di Indonesia. CEO Apple Tim Cook memastikan bahwa pihaknya akan menambah lagi Developer Academy di Tanah Air, sehingga totalnya akan menjadi lima.
Konfirmasi ini datang langsung dari pernyataan resmi Tim Cook yang diterima infoINET, Senin (9/6/2025) malam, jelang pidato utamanya di Worldwide Developers Conference (WWDC) 2025. Penambahan ini menggarisbawahi komitmen Apple yang telah berjalan lama untuk memberdayakan talenta digital di Indonesia.
Kami memulai Apple Developer Academy di Indonesia untuk membantu memberdayakan komunitas developer berbakat yang terus berkembang di seluruh negeri,” buka Tim Cook dalam pernyataannya.
Ia kemudian secara eksplisit mengonfirmasi kehadiran akademi baru tersebut.
“Dengan empat akademi yang sudah dibuka dan satu lagi sedang dalam persiapan (and another on the way), sangat menyenangkan melihat alumni seperti Sherly menggunakan kecerdasan mereka untuk melakukan hal-hal luar biasa,” tegas Cook.
Sayangnya Bos Apple ini tidak mengungkap lokasi baru Apple Developer Academy kelima di Indonesia.
Apple Developer Academy pertama di Indonesia dibuka pada 2018 di BSD City, Tangerang, bekerja sama dengan BINUS University. Berlokasi di Green Office Park 9, akademi ini menjadi pusat pengembangan aplikasi berbasis iOS pertama di Asia Tenggara.
Sejak itu, Apple terus memperluas kehadirannya dengan membuka akademi di Surabaya (Universitas Ciputra) dan Batam (Infinite Learning) pada 2019. Awal tahun ini, tepatnya pada Maret 2025, Apple meresmikan akademinya yang keempat di Tuban, Bali.
Akademi keempat di Bali, yang diresmikan sebagai bagian dari kunjungan Tim Cook pada 20 April 2024, menawarkan pendekatan unik dengan menerima pendaftar tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga dari seluruh dunia, tanpa memandang latar belakang pendidikan atau pengalaman coding. Berlokasi di Park23, Kuta, Bali, akademi ini dirancang untuk mendorong pertukaran lintas budaya dan inovasi global
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Program pelatihan berdurasi sembilan hingga sepuluh bulan ini mencakup dasar-dasar pemrograman, desain, pemasaran, dan manajemen proyek, memberdayakan peserta untuk menjadi pengembang dan wirausahawan kelas dunia. Hingga kini, lebih dari 2.000 calon pengembang telah lulus dari akademi di Indonesia, dengan 90 persen di antaranya berhasil mendapatkan pekerjaan di berbagai sektor, seperti pendidikan, e-commerce, transportasi, dan keberlanjutan.
Alumni Apple Developer Academy telah menunjukkan dampak nyata melalui aplikasi inovatif yang mereka ciptakan. Salah satunya adalah Sherly, yang disebutkan Tim Cook, dengan aplikasi Plant Heroes yang mengubah cara belajar botani melalui pengalaman interaktif berbasis teknologi. Selain itu, alumni seperti Mary Santoso, yang mendirikan WonderJack -game iPad ramah neurodiversitas untuk anak-anak- dan tim di balik PetaNetra, aplikasi navigasi dalam ruangan untuk tunanetra, juga menunjukkan bagaimana akademi ini mendorong solusi berbasis teknologi untuk masalah sosial.
Di sektor korporasi, alumni seperti Rais Mohammed Najib dan Denis Wibisono kini memimpin tim pengembangan iOS di Bank Mandiri, bank terbesar di Indonesia, dengan hampir 40 persen tim iOS mereka merupakan lulusan akademi
Meski lokasi pasti akademi kelima belum diumumkan, pengumuman ini menandakan langkah besar Apple dalam memperluas investasinya di Indonesia. Sebelumnya, Apple telah menggelontorkan dana sekitar Rp1,6 triliun untuk empat akademi yang ada, dengan akademi Bali sendiri bernilai Rp1,2 triliun. Akademi baru ini diharapkan akan terus memperkuat ekosistem digital Indonesia, yang kini menjadi rumah bagi ratusan ribu pengembang di balik lebih dari 90.000 aplikasi di App Store.
Apple Developer Academy juga menjadi bagian dari strategi Apple untuk memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di Indonesia, yang mengharuskan investasi lokal untuk penjualan produk seperti iPhone. Investasi ini tidak hanya mencakup akademi, tetapi juga eksplorasi potensi manufaktur.
Jejak Apple Developer Academy di Indonesia
