Karet secara alami berwarna putih, jadi mengapa ban mobil berwarna hitam? Kalau menurut Bridgestone, perusahaan manufaktur Jepang, ban mobil dulunya berwarna putih, loh. Terus kok ban mobil warna hitam?
Jadi, perusahaan mulai penambahan karbon hitam dalam produksi ban. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya tahan. Melansir IFLScience, karbon hitam hampir 97%-nya merupakan karbon murni. Karbon hitam terbentuk selama proses pembakaran tidak sempurna, yaitu ketika tidak ada cukup oksigen untuk menghasilkan produk pembakaran normal (air dan karbon dioksida), produk minyak bumi dalam kondisi terkendali.
Karbon hitam tampak seperti pelet hitam kecil atau bubuk hitam halus. Karbon hitam dapat ditambahkan ke karet, plastik, dan tinta cetak serta ban. Menurut International Carbon Black Association, sekitar 18 miliar pon (8,1 juta metrik ton) karbon hitam diproduksi setiap tahun.
Dengan menambahkan karbon hitam, produsen dapat membuat ban lebih tahan terhadap panas dan abrasi, serta menjadikannya lebih kuat secara keseluruhan. Bahan tersebut juga mampu melindungi ban dari sinar UV dan ozon, yang dapat menyebabkan kerusakan tambahan.
Singkatnya, karbon hitam meningkatkan umur ban. Menurut Goodyear Motors, ban yang tidak mengandung karbon hitam kemungkinan tidak akan bertahan sejauh 5.000 mil (8.000 kilometer) dan ini mengharuskan sebagian besar pengemudi mengganti ban mereka sekali atau dua kali setahun.
Penambahan karbon hitam juga membuat senyawa karet yang ditemukan pada ban lebih konduktif secara elektrik. Hal ini memberikan jalur keluar bagi muatan statis yang dapat terbentuk dan dapat menyebabkan sengatan listrik. Manfaat lain yang lebih estetis dari penambahan karbon hitam adalah dapat mempermudah menjaga ban Anda tetap bersih. Ya lebih tepatnya sih, menyembunyikan perubahan warna dan kotoran yang mungkin menempel di jalan.
Sama seperti ban yang tidak selalu berwarna hitam, ban juga tidak selalu terbuat dari karet. Menurut majalah Road & Track, ban awal dibuat dari kayu dan dibungkus dengan sepotong besi. Namun, meskipun ban awal ini mungkin cukup untuk kereta kuda pada abad kesembilan belas, motor pada abad kedua puluh membutuhkan sesuatu yang lebih kokoh.
Ada juga invasi ban karet Robert Thomson yang dibungkus dengan kulit. Ini didapati tidak bertahan lama. Nah, ban pneumatik John Boyd Dunlop lah yang dipatenkan pada tahun 1888 dan telah menjadi standar yang masih digunakan hingga saat ini.