Grup Fantasi Sedarah yang Bikin Publik Marah

Posted on

Grup Facebook ‘Fantasi Sedarah’ bikin publik marah. Netizen, pemerintah sampai Meta mengecamnya. Ini penjelasannya.

‘Fantasi Sedarah’ itu apa? Banyak netizen bertanya soal grup Facebook kontroversial ini.

Viralnya grup ini diawali dari ramainya pembicaraan warganet di lini masa media sosial seperti X dan Instagram. Netizen membagikan tangkapan layar sejumlah isi percakapan grup tersebut.

Rupanya, ‘Fantasi Sedarah’ adalah grup Facebook dengan topik pembicaraannya mengarah ke inses atau seks sedarah. Grup itu disebut memiliki ribuan anggota pengguna Facebook. Netizen menilai cerita-cerita dan obrolan di dalam grup tersebut sangat menjijikan.

Kemarahan netizen segera mendapatkan tanggapan. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) langsung memblokir 30 link dengan konten inses tersebut.

“Sampai kemarin kami sudah menemukan 30 link yang kontennya serupa. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Meta untuk proses take-down dan juga bersama dengan Polri untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi Alexander Sabar dalam keterangannya, Sabtu (17/5).

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) juga memberikan kecaman. Mereka meminta Polri bertindak mengusut tuntas.

“Jika ada bukti pelanggaran, proses hukum harus ditegakkan demi memberi efek jera dan melindungi masyarakat, khususnya anak-anak, dari dampak buruk konten menyimpang,” ujar Sekretaris Kemen PPPA, Titi Eko Rahayu, dalam keterangannya, Sabtu (17/5).

DPR juga ikut geram. Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta kepolisian menindak tegas grup tersebut. Sahroni mengatakan grup itu telah meresahkan masyarakat.

“Kapolri wajib tindak tegas sesegera mungkin, ini sudah bahaya dan harus dihentikan. Kapolri harus perintahkan anggotanya tangkap semua yang terlibat,” kata Sahroni saat dihubungi.

Terkait desakan pemerintah dan DPR, Polri pun bersuara. Mereka sedang melakukan pengusutan terhadap grup ini.

“Sudah, kami sudah melakukan proses penyelidikan sejak minggu lalu,” ujar Direktur Siber Polda Metro Jaya, Kombes Roberto Pasaribu saat dimintai konfirmasi oleh infocom, Jumat (16/5).

Tidak kurang, bahkan Meta sebagai pemilik platform medsos Facebook juga ikut mengecam keberadaan grup kontroversial ini. Meta berkomitmen untuk memerangi hal semacam ini.

“Eksploitasi anak adalah kejahatan mengerikan dan tidak dapat ditoleransi. Kami telah memblokir Grup ini dari aplikasi kami dan terus bekerja secara proaktif untuk mendeteksi serta memblokir akun-akun serupa,” ujar Juru Bicara Meta kepada infoINET dalam pernyataannya, Senin (19/5).

Pengamat medsos Enda Nasution juga menilai bahwa grup Facebook ‘Fantasi Sedarah’ jelas punya topik yang tidak sesuai norma. Dia mengingatkan agar para pengguna berhati-hati dan tidak ragu untuk melaporkan konten yang mengganggu.

“Untuk pengguna, berhati hati pada konten yang muncul di media sosial, bisa punya pengaruh pada mental dan cara berpikir kita, laporkan kalau menemukan konten-konten yang mengganggu,” tuturnya.